Kantor Pos di Jembrana Terbakar, Diduga Dipicu Api Pembakaran Sampah
 |
| Berjibaku Padamkan Api yang Membakar Kantor Pos Tegalcangkring, Petugas Damkat Jembrana Panjat Tembok |
Jembrana- Sebuah Kantor Pos di Kabupaten Jembrana, Bali, nyaris ludes terbakar, Rabu Pagi 27 Agustus 2025. Diduga api berasal dari pembakaran sampah hingga melalap bagian belakang bagunan kantor pos tersebut.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Satpol PP Kabupaten Jembrana, I Kadek Rita Budhi Atmaja saat dikonfirmasimembenarkan musibah kebakaran kantor pos tersebut. menurutnya kebakaran terjadi di Kantor Pos, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo,
“Api diduga berasal dari pembakaran sampah di area belakang kantor pos yang kemudian merambat hingga membakar bagian plafon dan usuk bangunan,”ujarnya.
Lanjutnya kejadian tersebut berawal dari penanggung jawab Kantor Pos Tegalcangkring, I Kadek Duantika, sekitar pukul 07.30 Wita membakar sampah di pojok belakang kantor pos.
Beberapa jam kemudian, muncul kepulan asap di bagian atas plafon. Setelah dicek, api ternyata sudah membesar dan membakar sebagian bangunan. Panik dengan kondisi tersebut, Kadek Duantika segera menghubungi Mako Pemadam Kebakaran Jembrana.
Menerima laporan itu, pihaknya menerjunkan Regu III Pemadam Kebakaran langsung bergerak menuju lokasi dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Sesampainya di lokasi sekitar pukul 10.04 Wita, petugas langsung melakukan penyiraman dan berhasil mengendalikan api dalam waktu 30 menit.
.jpeg) |
| Petugas Damkar Jebol Plapon Banunan guna Memudahkan Padamkan Api |
Damkar Jembrana mengerahkan empat unit armada, terdiri dari dua armada tangki, satu armada Altora, dan satu armada Hino Tembak. Dalam proses pemadaman, petugas menghabiskan satu tangki Altora berkapasitas 3.500 liter air.
"Bangunan belakang kantor pos berukuran 2x3 meter, termasuk plafon dan usuk terbakar. kerugian ditaksir mencapai Rp10 juta," ujar Budhi Atmaja.
Sebagai langkah pencegahan, pihaknya memberikan saran kepada pihak Kantor Pos agar tidak lagi membakar sampah di area kantor. Selain itu, mereka juga menyarankan agar dibuatkan tebe modern sebagai tempat pengelolaan sampah.
